BAB VI
GERAKAN
RENAISANS
A. Faktor Lahirnya Gerakan Renaisans
1.
Apa
Renaisans
itu?
Istilah renaisans berasal dari bahasa
Perancis yang berarti kebangkitan kembali. Renaisans adalah produk dari
gerak individualisme yang kuat yang sudah menimbulkan kekacauan pada tatanan
yang sudah mapan pada abad ke-14 dan ke-15, dan ada juga buku yang menyebutkan
dari abad ke-14 sampai abad ke-16. Oleh sejarawan, khususnya yang terjadi di Eropa. Istilah tersebut digunakan
untuk menunjukkan berbagai periode kebangkiatan intelektual. Orang pertama yang
menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis yang terkenal, menurutnya renaisans
ialah periode penemu manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan
kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Renaisans memiliki ciri
awal yaitu semangat kebebasan untuk mempelajari segala sesuatu dan mengemukakan
pendapat pribadi, (Rachmi, 2005).
Orang pertama yang menggunakan
istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis yang terkenal,
menurutnya renaisans ialah periode penemu manusia dan dunia bukan sekedar
sebegai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern.
Renaisans memiliki ciri awal yaitu semangat kebebasan untuk mempelajari segala
sesuatu dan mengemukakan pendapat pribadi (Rachmi, 2005).
Renaisans adalah masa antara
zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan
yang turut ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran.
Gerakan Renaisans merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman sekarang. Dengan
adanya gerakan ini mansia mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam
segala aspek dan segi tidak hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam
segi ilmu pengetahuan, seni, budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam
disiplin ilmu lainnya (Madkour, 2004: 239).
Pada masa ini para ahli berupaya
melepaskan diri dari dogma-dogma agama. Bagi mereka citra filsafat yang paling
bergengsi adalah zaman klasik Yunani. Oleh karena itu mereka mendambakan
kelahiran kembali filsafat yang bebas, yang tidak terikat pada ajaran agama.
Cita-cita ini terwujud dengan baik karena ditunjang oleh faktor hilangnya
kewibawaan gereja pada masa itu yang dianggap terlalu mencampuri
kegiatan-kegiatan ilmiah yang sudah jelas tidak ada sangkut pautnya dengan nilai
keagamaan dan juga hilangnya kepercayaan nilai-nilai universal yang dianggap
sebagian orang terlampau abstrak, karena orang-orang pada masa itu lebih
memiliki sifat yang individual, (Anonim, 2012).
Pada permulaan gerakan Renaisans,
sebenarnaya individualisme dan humanisme telah dicanangkan oleh Decartes
untuk memperkuat ide-ide ini. Humanisme dan individualisme merupakan ciri
Renaisans. Humanisme ialah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia. Ini
suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-orang beragama. Oleh karena itu
zaman ini sering juga disebut zaman humanisme, yang merupakan zaman dimana
manusia mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara
bertanggung jawab. Dengan menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya
kepada sesama manusia, manusia diangkat dari abad pertengahan. (Anonim, 2012).
Pada zaman pertengahan manusia
tidak dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan dari gereja
(Kristen) bukan dari ukuran yang dibuat oleh manusia, padahal manusia mempunyai
kemampuan berfikir. Gerakan Renaisans mewujudkan keinginan manusia untuk
menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan
intelektual-intelektualnya. Keinginan itu dituangkan dalam berbagai karya seni
sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain (Anonim, 2012).
Madkour (2004: 241) menyatakan
bahwa pada masa Renaisans muncul aliran yang menetapkan kebenaran berpusat pada
manusia, yang kemudian disebut dengan humanisme. Aliran ini lahir disebabkan
kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan
doktrin dan kekuasaannya gereja telah meredam para filosof dan ilmuan yang
dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah mengingkari kitab suci yang selama
ini diacu oleh kaum kristiani, begitu besarnya pengaruh Renaisans dan humanism
dalam kemajuan peradaban manusia sehingga kita diruntut untuk dapat memahami
semangat dan spirit yang ada pada gerakan ini, sehingga kita tidak hanya
mengapresisasi gerakan tersebut, tetapi mampu mengaplikasikan semangat dan
spirit itu dalam kehidupan kita sehari-hari menuju zaman yang lebih baik.
2.
Latar
Belakang Terjadinya Gerakan
Renaisans
Gerakan Renaisans merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan
kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman sekarang. Dengan adanya gerakan
ini manusia mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala aspek dan
segi tidak hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu
pengetahuan, seni, budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin
ilmu lainnya. Pada zaman ini pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan
mempengaruhi bentuk pemikiran manusia pada zaman mendatang. Faham-faham itu meliputi rasionalisme, empirisme, idealisme,
materealisme, dan posotivisme, (Kenza, 2010).
Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali (Renaisans, bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional
yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani. Zaman Renaisans ini sering juga di sebut sebagai
zaman humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad
pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia dianggap kurang dihargai sebagai
manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan
menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah
dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir, maka
humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia. Jadi ciri
utama renaissance adalah humanisme,
individualisme lepas dari agama (tidak
mau di atur oleh agama), empirisme (zaman
kebebasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan) dan rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan fikiran), (Tafsir, 2007: 126.)
Dunia barat
pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada zaman dahulu sangat
berbeda jauh. Karena pada zaman sebalum terjadinya sebuah kejadian luar biasa
yang kita kenal dengan Renaisans, dunia barat dalam keadaaan gelap
gulita (Dark Age) tanpa ada cahaya
pengetahuan sedikitpun. Perkembangan
ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja, sehingga pada masa itu, manusia
berfikir secara sempit dan terbatas oleh aturan-aturan gereja. Dapat kita
bayangkan bahwa pada zaman itu pemikiran manusia tidak dapat berkembang bebas
dan maju dengan pesat, (Fityan, 2012).
Akan tetapi,
bangsa Eropa semakin mengerti akan
pentingnya ilmu pengetahuan dan mencoba untuk melepaskan diri dari belenggu
gereja. Gerakan seperti ini semakain menguat dan berkembang dengan pesat setelah mereka sadar akan pentingnya ilmu
pengetahuan. Karena dengan ilmu pengetahuan mereka dapat menuju suatau masa
yang lebih baik dan lebih maju. Dengan kesadaaran inilah mereka membuka halaman
baru sejarah dan menutup masa kegelepan yang selama ini telah mengikat dan
membatasi kemajuan mereka, (Tafsir, 2007:126).
Begitu besarnya pengaruh Renaisans dalam kemajuan peradaban manusia sehingga kita dituntut untuk dapat
memahami semangat dan spirit yang ada pada gerakan ini, sehingga kita tidak
hanya mengapresiasi gerakan tersebut, tetapi mampu mengaplikasikan
semangat dan spirit itu dalam kehidupan kita sehari-hari menuju zaman yang
lebih baik. Middle Age merupakan
zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat
diatur dan dibatasi oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai
aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah
gerejalah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi
kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan mereka akan mendapat balasan
yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya
yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak
belakang dengan gereja sehingga Copernicus dibunuhnya, (Setyaningsih, 2011).
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat
doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir
(ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan.
Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu
pengetahuan banyak diarahkan kepada theologi. Pemikiran filsafat yang
berkembang pada masa itu sangat di pengaruhi oleh gereja sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu
pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama.
Oleh karena itu disebut Dark Age
atau Zaman Kegelapan, (Fahrudin, 2013).
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan
pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural,
pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan
kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam
pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan
dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal
seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.
Gerakan ini juga merupakan keinginan ksatria untuk mengembalikan kejayaan
mereka seperti masa lalu, sehingga mereka dapat hidup dengan penuh kehormatan
dan kejayaaan, (Paturohman, 2013)
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai
suatu gerakan kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak
dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist
merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik
Internasional yang penuh hiasan. Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance
muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru
yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali
dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual dengan
cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah
bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya
yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali
gereja yang terpecah-belah akibat skisma
(perang agama), (Setyaningsih, 2011).
Renaisans muncul dari
timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman abad pertengahan)
menjadi optimistis. Hal ini
juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris
yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal
menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari
ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan
diri sendiri. Antroposentrisme
menjadi pandangan hidup dengan humanisme
menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar
kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance
sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa, (Mustansyir, 2001:
12).
3.
Riwayat Hidup Para Filosofi,
Ajaran Karya Kefilsafatan Gerakan Renaisans
Beberapa filosof
yang dikemukakan pada masa gerakan renaisans adalah sebagai berikut:
a.
Roger Bacon
(1214-1294)
1)
Riwayat Hidup
Roger Bacon adalah ahli filsafat dan ilmuwan inggris,
pembaru pendidikan, biarawan Fransiskan, bapak ilmu pengetahuan modern. Ia
mengatakan bahwa alkitab penting untuk memperkuat iman tapi pengamat,
eksperimen, pengukuran dan matematika sangat penting bagi ilmu. Ia rajin sekali
mempelajari beberapa bahasa, ilmu kimia, astronomi, matematika dan terutama
optika.
Roger Bacon meninggal pada
sekitar tahun 1294. Banyak sekali penulis mengabadikan kisah Bacon ini dalam
berbagai buku dan yang paling sukses secara komersial adalah buku The Black
Rose karangan Thomas Costain,dimana pada buku itu Roger Bacon muncul sebagai
Ilmuwan pertama dalam buku tersebut (Anonim, 2012).
2)
Ajaran
Ia juga
adalah seorang filsuf Inggris yang
meletakkan penekanan pada empirisisme. Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan
peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri
dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empeiria
yang berarti coba-coba atau pengalaman. Empirisme sebagaai lawan rasionalisme
berpendapat bahwa pengetaahuan diperoleh dari pengalaman dengaan cara observasi
atau penginderaan baik
pengalamaan lahiriyah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang
menyangkut pribadi manusia. Pengalaman merupakan faktor
fundamental, dan ia merupakan sumber dari pengetahuan manusia. (Anonim, 2014).
3)
Karya Kefilsafatan
Karya kefilsafatannya, ia menulis buku semacam ensiklopedi
dengan judul “Karya Besar, Karya Kecil dan Karya Ketiga”. Dalam buku itu
antara lain ia berbicara tentang dasar-dasar pesawat terbang, kapal bermotor,
kereta, kacamata, teleskop dan cara membuat mesin. Ia mengusulkan agar
kurikulum di universitas-universitas diubah, agar universitas tidak hanya
mengajarkan filsafat dan teologi tapi terutama pengetahuan eksakta. Ia juga
mencela cara berpikir yang spekulatif yang menghasilkan pengetahuan yang tidak dapat
dibuktikan kebenarannya, (Surajio, 2007:71).
b. Nicolaus
Copernicus (1473-1543)
1)
Riwayat Hidup
Nicolaus Copernicus wafat di Frombork pada 24 Mei 1543
pada usia 70 tahun. Untuk mengenang jasa-jasa Nicolaus Copernicus didirikan
monumen peringatan dikota Warsawa, Polandia yang berupa patung Nicolaus
Copernicus yang dipahat oleh seniman Bertel Thorvaldsen. Selain itu nama
Nicolaus Copernicus juga diabadikan sebagai nama sebuah universitas di Torun
tempat kelahiran Nicolaus Copernicus, yaitu Universitas Nicolaus Copernicus (Isna, 2012).
2)
Ajaran
Ajaran
dari Nicolaus Copernicus yaitu Rasionalisme.
Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam
memperoleh pengetahuan dan mengetes penge-tahuan. Jika empirisme mengatakan
bahwa pengetahuan di peroleh dengan alam mengalami objek empiris, maka
rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat
dalam berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika.
Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat. Dalam bidang agama
rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah
lawan empirisme. (Anonim, 2013).
Rasionalisme
dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk meng-kritik ajaran agama,
rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan.
Sebagai lawan empirisme, rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian
penting pengetahuan datang atau bersumber dari penemuan akal. (Anonim, 2013).
3)
Karya Kefilsafatan
Ia sering disebut sebagai Founder
of Astronomy. Ia mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad
raya dan bumi mempunyai dua macam gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada
porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari. Teori itu disebut heliocentric
menggeser teori Ptolemaic. Ini adalah perkembangan besar, tetapi yang
lebih penting adalah metode yang dipakai Copernicus, yaitu metode mencakup
penelitian terhadap benda-benda langit dan kalkulasi matematik dari pergerakan
benda-benda tersebut, (Harold, 1984: 258).
c.
Francis
Bacon (1561-1626)
1)
Riwayat Hidup
Bacon
menolak silogisme, sebab dipandang tanpa arti dalam ilmu pengetahuan karena
tidak mengajarkan kebenaran-kebenaran yang baru. Ia juga menekankan bahwa ilmu
pengetahuan hanya dapat dihasilkan melalui pengamatan, eksperimen dan harus
berdasarkan data-data yang tersusun. Dengan demikian Bacon dapat dipandang
sebagai peletak dasar-dasar metode induksi modern dan pelopor dalam usaha
sitematisasi secara logis prosedur ilmiah, (Hadiwijono, 1984: 15).
2)
Ajaran
Ajaran
dari Francis Bacon yaitu Empirisme. Empirisme adalah suatu doktrin filsafat
yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta
pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil
dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Menurut
Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yang
diterima orang melalui persentuhan inderawi dengan dunia fakta. Pengalaman
merupakan sumber pengetahuan yang sejati. Pengetahuan haruslah dicapai dengan induksi.
Jadi pemikiran Francis Bacon ini sangat bertentangan dengan pemikiran para
filosof aliran rasionalis. (Anonim, 2013).
3)
Karya Kefilsafatan
Karya
kefilsafatan Francis Bacon yang pertama yaitu buku yang berjudul Essays, muncul
pada tahun 1597 dan sedikit demi sedikit diterbitkan lebih luas. Essays
mengulas tentang mereka yang punya istri dan anak-anak yang punya resiko tidak
mengenakkan di masa depan serta tentang perkawinan dan hidup membujang. (Anonim, 2015).
d.
Galileo
Galilei (1564-1642)
1)
Riwayat Hidup
2)
Ajaran
Rasionalisme
adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan
mengetes penge-tahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan di peroleh
dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa
pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam berfikir itu adalah
kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika. Rasonalisme ada dua macam, dalam
bidang agama dan filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan
autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme.
Rasionalisme
dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk meng-kritik ajaran agama,
rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan.
Sebagai lawan empirisme, rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian
penting pengetahuan datang atau bersumber dari penemuan akal.
3) Karya Kefilsafatan
Karya kefilsafatan Galileo Galilei yaitu buku pertamanya yang berjudul “Il bilancetta” yang memuat
uraian-uraian tentang percobaan Galileo selama masaih kanak-kanak di Toscana
sampai masa belajarnya di Universitas Pisa. Yang menarik dari buku itu adalah himbauan Galileo tentang bagaimana
menyempurnakan gagasan-gagasan filosof besar Yunani Archimedes.
B.
Sumbangan
Filosof Gerakan
Renaissance Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Pengembangan
Kurikulum
a. Sumbangan Filosof
Gerakan Renaissance Terhadap Ilmu Pengetahuan
1) Sumbangan Roger Bacon (1214-1294)
Ia mengusulkan agar kurikulum di
universitas-universitas diubah, universitas seharusnya tidak hanya mengajarkan
filsafat dan teologi, akan tetapi lebih
mementingkan pengetahuan eksakta agar
tidak tertinggal dengan negara arab. Ia juga mencela cara berpikir yang
spekulatif yang menghasilkan pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya. Karena sikap Roger Bacon yang menentang arus zaman, Bacon
dijebloskan kedalam penjara selama 14 tahun. Ia baru dibebaskan kembali dua
tahun sebelum meninggal. Pada umur 80 tahun ia berpendapat bahwa daging tidak akan
busuk bila dibekukan. Pada pertengahan musim dingin, ketika udara sangat
dingin. Bacon ingin membuktikan kebenaran teorinya. Ia keluar dari rumahnya
sambil membawa ayam mati. Ayam mati itu diisinya dengan salju, karena Bacon
sudah tua dan daya tubuhnya sudah lemah, ia kedinginan dan menghembuskan
nafasnya yang terakhir.
(Anonim, 2010).
Roger Bacon menyatakan bahwa
pada hakekatnya ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang berdasarkan kepada
kenyataan yang disusun dan dibentuk dari pengalamnan, penyelidikan dan
percobaan. Matematika merupakan dasar untuk berpikir dan merupakan kunci untuk
mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
Roger Bacon berpendapat bahwa
pengalaman (empiris) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi
semua ilmu pengetahuan. (Surajiyo, 2007:85)
2) Sumbangan Galileo Galilei (1546-1642)
Langkah-langkah yang dilakukan Galileo untuk menanamkan pengaruh
kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern karena menunjukkan hal seperti:
pengamatan (obsevation), penyingkiran (elimination) segala hal segala hal yang
tidak termasuk dalam perisiwa yang diamati, idealisasi, penyusunan teori secara
spekulatif atas peristiwa tersebut, peramalan (prediction), pengukuran
(measurement), dan percobaan (experiment) untuk menguji teori didasarkan pada
ramalan matematik. Langkah-langkah ini kemudian menjadi awal dari langkah
ilmuwan jaman modern mencari kebenaran yang ilmiah. (Anonim, 2013).
Ilmu
pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada zaman ranaissance. Tokoh-tokoh
yang terkenal ialah Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo
Galilei. Berikut cuplikan pemikiran para filsuf tersebut. Galileo
dapat pula membuat sebuah teropong bintang. Dengan teropong itu ia dapat
melihat beberapa peristiwa angkasa secara langsung. Yang terpenting dan
terakhir ditemukannya adalah planet Jupiter yang dikelilingi oleh empat buah
bulan. (Prasetyoadi, 2008).
Galileo
membagi sifat benda dalam dua golongan.Pertama, golongan yang langsung
mempunyai hubungan dengan metode pemeriksaan fisik, artinya yang mempunyai
sifat-sifat primer (primary qualities) seperti berat, panjang dan
lain-lain sifat yang dapat diukur. Kedua, golongan yang tidak mempunyai peranan
dalam proses pemeriksaan ilmiah, disebut sifat-sifat sekunder (secondary
qualities), seperti sifat warna, asam, manis, dan tergantung dari
pancaindera manusia (Tafsir, A. 2013).
3) Sumbangan Francis
Bacon
Francis Bacon adalah tokoh sejak zaman realisme yang pertama kali
menerapkan metode induktif, ia berkeyakinan bahwa pendidikan masa lalu (klasik)
tidak bermanfaat bagi umat manusia lagi. Apabila manusia ingin sampai pada
kebenaran harus meninggalkan cara berpikir deduktif dan beralih ke induktif.
Dengan cara berpikir yang analitik orang akan dapat membuka rahasia alam dan
dengan terbukanya alam itu kita sebagai bagian dari alam dapat menentukan sikap
dan mengatur strategi hidup. Artinya dengan terbukanya alam, kita manusia dapat
belajar menyesuaikan atau memanfaatkan alam dari hidup dan kehidupan manusia. (Ahnafi, 2010).
4)
Sumbangan Nicolaus Copernicus
Mengemukakan teori bahawa matahari
merupakan pusat semesta dan bumi beredar mengelilingi matahari. Dalam peredaran ini bumi berpusing pada
paksinya. Teori Copernicus dikenali
heliosentrik yang bertentangan teori geosentrik yang dikemukakan oileh Ptolemy. Dengan teori ini, pendapat lama yang
didasarkan Ptolemy telah ditolak.
Walaupun teori ini diharamkan oleh pihak Gereja tetapi idea Copernicus
kian menggalakkan kajian heliosentrik di kalangan ahli astronomi seperti Tycho
Brahe, Johanes, Repler dan Galileo. (Anonim, 2014).
b. Sumbangan Filosof Gerakan
Renaissance Terhadap Pengembangan
Kurikulum
1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran sesuai dengan semangat gerakan
renaisanas mengelompokan kemampuan peserta didik menguasai ilmu-ilmu eksak (Matematika,
Kimia, Fisika, Biologi, Dan Astronomi) sebagai ilmu dasar terbukanya teknologi.
Ilmu-ilmu eksak tersebut masih digunakan sampai saat
ini diberbagai jenjang pendidikan mulai dai SD, SMP, SMA sampai dengan
perguruan tinggi.
2) Kurikulum Yang Dikembangkan
Kurikulum yang di kembangkan renaissaance ialah
periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung abad kegelapan sampai
muncul abad modern. Perkembangan ini terutama sekali dalam bidang seni lukis
dan sastra. Akan tetapi, diantara perkembangan itu terjadi juga perkembangan
dalam bidang filsafat. Perkembangan ilmu telah melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan statistika,
pharmakologi, geofisika, geomophologi,
palaentologi, arkeologi, dan sosiologi. Renaissance telah menyebabkan manusia mengenal kembali dirinya,
menemukan dunia. Akibat dari sini ialah munculnya penelitian-penelitian
empiris yang lebih giat, (Hadiwijono, 1993).
Berkembangnya
penelitian empiris merupakan salah satu ciri renaissance. oleh karena itu, ciri selanjutnya
adalah munculnya sains. Di dalam bidang filsafat, zaman ini tidak menghasilkan
karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Perkembangan
sains itu dipacu lebih cepat setelah Descartes berhasil mengumumkan
rasionalismenya. Sejak itu dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu sejak
permulaan Renaissance,
sebenarnya individualisme dan humanisme telah dicanangkan. Descartes memperkuat
idea-idea ini. Humanisme dan individualisme adalah merupakan ciri renaissance yang
penting. Humanisme adalah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan
dirinya. Ini suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-orang yang beragama, (Tafsir, 2010:126).
3)
Proses
Pembelajaran
Proses pembelajaran pada zaman
renaisans salah satunya adalah model pembelajaran discovery
dan inquiri.
Discovery ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau
prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna,
mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri
atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan
intruksi. Dengan demikian pembelajaran discovery ialah suatu pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan
berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar
sendiri.
(Herdy, 2010).
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam
pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.
Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pembelajaran ini
sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”. (Akhmadsudrajat, 2011).
4)
Hasil
Belajar
Siswa
Implementasi
hasil belajar zaman renaisans mengembangkan kemampuan siswa menguasai metode
ilmiah (riset). Dengan jalan penelitian ilmiah, maka terbuka ilmu-ilmu empiris
seperti kimia, fisika, biologi, astronomi, geografi, dan yang berkontribusi
terhadap kemampun sains dan teknologi yang dapat dirasakan hasilnya samapai
saat ini.
C. Keunggulan Dan
Kekurangan Gerakan Renaisans
1.
Keunggulan
Gerakan Renaisans
Bagi Kehidupan Masa Kini
Adapun keunggulan atau dampak
positif dari gerakan Renaisans menurut Fityan (2012) adalah sebagai
berikut:
a.
Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian dalam ilmu pengetahuan
seperti ilmu lain yang
mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya, misalnya ilmu sosial, ilmu bumi,
ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti Ilmu Alam.
b.
Kebangunan kembali dari peradaban, Zaman ini
membongkar hasil peradaban Yunani Romawi.
c.
Renaisance
telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan
kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat
perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
d.
Tumbuhnya
kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
e.
Renaissance
telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa, antara lain tokoh perubahan
terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian
peredaran darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif
dan wujud semangat mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan.
f.
Mendorong
pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.
g. Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti
Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta
jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan
ahli anotomi.
h. Melahirkan
ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
i.
Melahirkan ahli matematika seperti
Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia
orang pertama yang menggunakan konsep matematika dalam ketenteraan yaitu
mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu
algebra.
j.
Berkembangnya
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
2. Kekurangan Gerakan Renaisans Bagi Kehidupan Masa Kini
Selain membahas kelebihan diatas dan Adapun kekurangan atau
dampak negatif dari gerakan Renaisans menurut Fityan (2012) adalah
sebagai berikut:
a. Eropa pada periode ini
benar-benar mendapat ancaman dari orang-orang Arab. Pada Khalifah Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya
hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu gerbang konstantinopel walaupun pada
akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal total.
b. Munculnya
suatu isu yang disebut kontroversi ikonoklastik yang berisi
bahwa apakah imajinasi–imajinasi tentang Tuhan Kristus dan Sang Perawan Maria serta orang-orang suci baik dalam
bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak. Kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang
terpisah dan bebas dari organisasi politik.
c. Pada masa
ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatu norma yang
bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia
renaisans merupakan
manusia yang tidak mempunyai pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma
sehingga manusia mengalami krisis akhlak seperti mabuk-mabukan. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan borjuis
tetapi juga dikalangan pendeta.
d. Dengan semakin kuatnya Renaissance
berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang
digunakan untuk kepentingan sendiri.
e. Itali telah
menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal ini terjadi
apabila Kota Konstantinopel dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai
para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Italia. Ini
menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
f. Renaissance
telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan
kedudukan dan kekuasaan
golongan feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan
masyarakat di Eropa.
D.
Rangkuman dan Tugas
1.
Rangkuman
a.
Renaisans
adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang
sebagai masa peralihan.yang turut ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan
dalam bidang pemikiran.
b.
Gerakan Renaisans merupakan sebuah gerakan yang sangat
berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman
sekarang.
c.
Pada zaman
ini pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan mempengaruhi bentuk pemikiran manusia pada zaman
mendatang. Faham-faham itu meliputi rasionalisme,
empirisme, idealisme, materealisme, dan posotivisme.
d.
Renaisans muncul dari timbulnya kota-kota
dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis
(zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.
e.
Humanisme memiliki ungkapan
manusia
diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia di anggap
kurang di hargai sebagai manusia.
f.
Rasionalisme
adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat
terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan.
g.
Empirisme
adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam
memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan
akal.
h. Materialisme merupakan
paham yang di pelopori oleh Lamettrie (1709-1751). Bagi dia manusia tak lain
dari mesin begitu pula halnya dengan binatang, sehingga tak ada bedanya antara
manusia dengan binatang.
i.
Beberapa karya besar dari para tokoh filosofi gerakan
renaisans diantaranya Nicolaus Copernicus dengan karyanya mengembangkan teori
bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan bumi mempunyai dua macam gerak. Galilleo adalah
seorang penemu peluru yang ditembakkan membuat suatu gerak parabola.
j.
Kurikulum
yang di kembangkan Renaissaance ialah periode perkembangan peradaban
yang terletak di ujung abad kegelapan sampai muncul abad modern.
2. Tugas
a.
Deskripsikan
menurut anda mengenai pengertian gerakan
renaisans secra
detail?
b.
Pada zaman
gerakan renaisans terdapat beberapa ajaran. Sebutkan beberapa ajaran tersebut
dan contoh penerapanya dalam kehidupan saat ini?
c.
Tokoh-tokoh gerakan Renaisans terdiri dari Francis Bacon,
Roger Bacon, Galileo Galilei, dan
Nicolas Copernicus. Jelaskan karya kefilsafatan yang dihasilkannya?
d.
Bagaimana
kurikulum yang dikembangkan zaman renaisans?
f.
Pada
masa renaisans berkembang bentuk pemikiran manusia yang baru muncul beberapa
paham atau ajaran baru. Sebutkan dan jelaskan masing-masing paham atau ajaran
tersebut dan carilah letak perbedaan masing-masing ajaran tersebut?
g.
Jelaskan
beberpa factor yang melatarbelakangi
terjadinya gerakan renaisans?
h.
Sebutkan ajaran-ajaran yang dianut oleh
tokoh-tokoh gerakan Renaisans?
i.
Bagaimana
tinjauan gerakan
renaissance terhadap ilmu Pengetahuan dan pengembangan kurikulum?
j.
Sebutkan keunggulan dan kekurangan gerakan renaisans bagi
kehidupan masa kini?
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. (2011). Filsafat Umum. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hadiwijono,
H. (1984). Sari Sejarah Filsafat
Barat 2. Yogyakarta:
Kanisius.
Hadiwijono, H. (1993). Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Cet. IX;
Yogyakarta: Kanisius.
Harold H,
T. (1984). Living in
Philosophy. Jakarta: PT
Bulan Bintang.
Madkour, I. (2004). Aliran dan Teori Filsafat islam. Yogyakarta: Kanisius.
Mustansyir,
R dan Munir, M. (2009). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rizal. (1996). Sejarah
Filsafat. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Surajiyo. (2007). Filsafat
Ilmu dan Perkembangannya Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Tafsir, A.
(2007). Filsafat Ilmu. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tafsir,
A. (2013). Filsafat Umum Akal dan Hati. Bandung: Rosdakarya.
Yatim,
B. (2010). Sejarah
Peradaban Islam. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Anonim.
(2015). Gerakan Renaisans. [On line]. Tersedia: http://reizacullen777.
blogspot.co.id. Diakses pada tanggal
13 Februari 2016
Anonim. (2014). Makalah Renaisans. [On line ]. Tersedia: https://www.academia.edu. Diakses
tanggal 13 Februari 2016.
Anonim. (2013). Tokoh Renaissance. [On line]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Anonim. (2013). Tokoh Renaissance. [On line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/
(14/04/2014. 21:28 WIB)
Anonim. (2013). Abad Renaissance. [On line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki. Diakses
tanggal 13 Februari 2016.
Anonim. (2013). Biografi Galileo Galilei Ilmuwan.
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/10/.html. (28 Februari
2016).
Anonim. (2012). Kristologi Zaman Renaissance. [On
line]. Tersedia: http://Blogspot.com/ html. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Anonim, (2012). Model Pembelajaran.
[On line]. Tersedia: http://modelpembelajarankooperatif.
blogspot.co.id//inkuiri.html. Diakses tanggal 14 Maret
2016.
Anonim. (2010). Mengenal Posmodernisme. [Online].
Tersedia: http://suyadian.wordpress.com /2010/17/06/html. (18 Februari 2016).
Fityan. ( 2012). Renaissance. [On line]. Tersedia: http://uin-Malang.ac.id. Diakses tanggal 13 Februari
2016.
Faharudin. (2013). Sejarah Dunia Renaissance. [On line]. Tersedia: http://bangudin22.blogspot. com/html. Diakses tanggal 13
Februari 2016.
Herdy,
(2010). Metode
Pembelajaran Discovery Penemuan. [Online]. Tersedia: https://
07.wordpress.com//05/27/. html. (13 maret 2016).
Isna.
(2012). Nicolaus Copernicus Pencetus Teori. [Online]. Tersedia: http://www.kamusq.com
/2012/08/.html. (16 Februari 2016).
Kenza. (2010). Filsafat Modern Renaissance. [On line]. Tersedia: http://www.blogspot.com/html.
Diakses
tanggal 13 Februari 2016.
Paturohman. (2013). Zaman Renaissance. [On line]. Tersedia: http://www.blogger.com/html. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Rachmi,
Nur. (2005). Humanism Renaissance. [On line]. Tersedia: http://www.google_geocities.com/ Nurrachmi/.pdf.html. Diakses
tanggal 13 Februari 2016.
Setyaningsih,
Wahyu. (2011). Sejarah Renaissace. [On line]. Tersedia: http://www.kompasiana_kompas.com/.html.
Diakses
tanggal 13 Februari 2016.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar