Kamis, 27 Oktober 2016

CONOH MAKALAH FILSAFAT UMUM

 BAB VI
GERAKAN RENAISANS

A.     Faktor Lahirnya Gerakan Renaisans
1.      Apa Renaisans itu?
Istilah renaisans berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali. Renaisans adalah produk dari gerak individualisme yang kuat yang sudah menimbulkan kekacauan pada tatanan yang sudah mapan pada abad ke-14 dan ke-15, dan ada juga buku yang menyebutkan dari abad ke-14 sampai abad ke-16. Oleh sejarawan, khususnya yang terjadi di Eropa. Istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkiatan intelektual. Orang pertama yang menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis yang terkenal, menurutnya renaisans ialah periode penemu manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Renaisans memiliki ciri awal yaitu semangat kebebasan untuk mempelajari segala sesuatu dan mengemukakan pendapat pribadi, (Rachmi, 2005).
Orang pertama yang menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis yang terkenal, menurutnya renaisans ialah periode penemu manusia dan dunia bukan sekedar sebegai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Renaisans memiliki ciri awal yaitu semangat kebebasan untuk mempelajari segala sesuatu dan mengemukakan pendapat pribadi (Rachmi, 2005).
Renaisans adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan yang turut ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Gerakan Renaisans merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman sekarang. Dengan adanya gerakan ini mansia mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan, seni, budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya (Madkour, 2004: 239).
Pada masa ini para ahli berupaya melepaskan diri dari dogma-dogma agama. Bagi mereka citra filsafat yang paling bergengsi adalah zaman klasik Yunani. Oleh karena itu mereka mendambakan kelahiran kembali filsafat yang bebas, yang tidak terikat pada ajaran agama. Cita-cita ini terwujud dengan baik karena ditunjang oleh faktor hilangnya kewibawaan gereja pada masa itu yang dianggap terlalu mencampuri kegiatan-kegiatan ilmiah yang sudah jelas tidak ada sangkut pautnya dengan nilai keagamaan dan juga hilangnya kepercayaan nilai-nilai universal yang dianggap sebagian orang terlampau abstrak, karena orang-orang pada masa itu lebih memiliki sifat yang individual, (Anonim, 2012).
Pada permulaan gerakan Renaisans, sebenarnaya individualisme dan humanisme telah dicanangkan oleh Decartes untuk memperkuat ide-ide ini. Humanisme dan individualisme merupakan ciri Renaisans. Humanisme ialah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia. Ini suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-orang beragama. Oleh karena itu zaman ini sering juga disebut zaman humanisme, yang merupakan zaman dimana manusia mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab. Dengan menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama manusia, manusia diangkat dari abad pertengahan. (Anonim, 2012).
Pada zaman pertengahan manusia tidak dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan dari gereja (Kristen) bukan dari ukuran yang dibuat oleh manusia, padahal manusia mempunyai kemampuan berfikir. Gerakan Renaisans mewujudkan keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginan itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain (Anonim, 2012).
Madkour (2004: 241) menyatakan bahwa pada masa Renaisans muncul aliran yang menetapkan kebenaran berpusat pada manusia, yang kemudian disebut dengan humanisme. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaannya gereja telah meredam para filosof dan ilmuan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah mengingkari kitab suci yang selama ini diacu oleh kaum kristiani, begitu besarnya pengaruh Renaisans dan humanism dalam kemajuan peradaban manusia sehingga kita diruntut untuk dapat memahami semangat dan spirit yang ada pada gerakan ini, sehingga kita tidak hanya mengapresisasi gerakan tersebut, tetapi mampu mengaplikasikan semangat dan spirit itu dalam kehidupan kita sehari-hari menuju zaman yang lebih baik.

2.      Latar Belakang Terjadinya Gerakan Renaisans
Gerakan Renaisans merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman sekarang. Dengan adanya gerakan ini manusia mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan, seni, budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya. Pada zaman ini pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan mempengaruhi bentuk pemikiran manusia pada zaman mendatang. Faham-faham itu meliputi rasionalisme, empirisme, idealisme, materealisme, dan posotivisme, (Kenza, 2010).
Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali (Renaisans, bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani. Zaman Renaisans ini sering juga di sebut sebagai zaman humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir, maka humanisme  menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia. Jadi ciri utama renaissance adalah humanisme, individualisme lepas dari agama (tidak mau di atur oleh agama), empirisme (zaman kebebasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan) dan rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan fikiran), (Tafsir, 2007: 126.)
Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada zaman dahulu sangat berbeda jauh. Karena pada zaman sebalum terjadinya sebuah kejadian luar biasa yang kita kenal dengan Renaisans, dunia barat dalam keadaaan gelap gulita (Dark Age) tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun. Perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja, sehingga pada masa itu, manusia berfikir secara sempit dan terbatas oleh aturan-aturan gereja. Dapat kita bayangkan bahwa pada zaman itu pemikiran manusia tidak dapat berkembang bebas dan maju dengan pesat, (Fityan, 2012).
Akan tetapi, bangsa Eropa semakin mengerti akan pentingnya ilmu pengetahuan dan mencoba untuk melepaskan diri dari belenggu gereja. Gerakan seperti ini semakain menguat dan berkembang dengan pesat setelah mereka sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan. Karena dengan ilmu pengetahuan mereka dapat menuju suatau masa yang lebih baik dan lebih maju. Dengan kesadaaran inilah mereka membuka halaman baru sejarah dan menutup masa kegelepan yang selama ini telah mengikat dan membatasi kemajuan mereka, (Tafsir, 2007:126).
Begitu besarnya pengaruh Renaisans dalam kemajuan peradaban manusia sehingga kita dituntut untuk dapat memahami semangat dan spirit yang ada pada gerakan ini, sehingga kita tidak hanya mengapresiasi gerakan tersebut, tetapi mampu  mengaplikasikan semangat dan spirit itu dalam kehidupan kita sehari-hari menuju zaman yang lebih baik. Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur dan dibatasi oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gerejalah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan mereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dengan gereja sehingga Copernicus dibunuhnya, (Setyaningsih, 2011).
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theologi. Pemikiran filsafat yang berkembang pada masa itu sangat di pengaruhi oleh gereja sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan, (Fahrudin, 2013).
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance. Gerakan ini juga merupakan keinginan ksatria untuk mengembalikan kejayaan mereka seperti masa lalu, sehingga mereka dapat hidup dengan penuh kehormatan dan kejayaaan, (Paturohman, 2013)
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerakan kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan. Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama), (Setyaningsih, 2011).
Renaisans muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman abad pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa, (Mustansyir, 2001: 12).





3.      Riwayat Hidup Para Filosofi, Ajaran Karya Kefilsafatan Gerakan Renaisans
Beberapa filosof yang dikemukakan pada masa gerakan renaisans adalah sebagai berikut:
a.       Roger Bacon (1214-1294)
1)      Riwayat Hidup
Roger bacon dilahirkan di Ilcherter, Somersetshire, Inggris, pada sekitar tahun 1214. Roger Bacon dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis. Ia adalah salah seorang di antara biarawan Fransiskan yang terkenal di zamannya, atau lebih tepatnya, segala zaman.
Roger Bacon adalah ahli filsafat dan ilmuwan inggris, pembaru pendidikan, biarawan Fransiskan, bapak ilmu pengetahuan modern. Ia mengatakan bahwa alkitab penting untuk memperkuat iman tapi pengamat, eksperimen, pengukuran dan matematika sangat penting bagi ilmu. Ia rajin sekali mempelajari beberapa bahasa, ilmu kimia, astronomi, matematika dan terutama optika.
Roger Bacon meninggal pada sekitar tahun 1294. Banyak sekali penulis mengabadikan kisah Bacon ini dalam berbagai buku dan yang paling sukses secara komersial adalah buku The Black Rose karangan Thomas Costain,dimana pada buku itu Roger Bacon muncul sebagai Ilmuwan pertama dalam buku tersebut (Anonim, 2012).
2)      Ajaran
Ia juga adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisisme. Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Empirisme sebagaai lawan rasionalisme berpendapat bahwa pengetaahuan diperoleh dari pengalaman dengaan cara observasi atau penginderaan baik pengalamaan lahiriyah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia. Pengalaman merupakan faktor fundamental, dan ia merupakan sumber dari pengetahuan manusia. (Anonim, 2014).
3)      Karya Kefilsafatan
Karya kefilsafatannya, ia menulis buku semacam ensiklopedi dengan judul “Karya Besar, Karya Kecil dan Karya Ketiga”. Dalam buku itu antara lain ia berbicara tentang dasar-dasar pesawat terbang, kapal bermotor, kereta, kacamata, teleskop dan cara membuat mesin. Ia mengusulkan agar kurikulum di universitas-universitas diubah, agar universitas tidak hanya mengajarkan filsafat dan teologi tapi terutama pengetahuan eksakta. Ia juga mencela cara berpikir yang spekulatif yang menghasilkan pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, (Surajio, 2007:71).

b.      Nicolaus Copernicus (1473-1543)
1)      Riwayat Hidup
Nicolaus Copernicus (1473-1543) (nama Polandianya: Mikolaj Kopernik), dilahirkan tahun 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia. Dia berasal dari keluarga berada. Sebagai anak muda belia, Copernicus belajar di Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat besar terhadap ihwal ilmu perbintangan. Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara.Copernicus adalah seorang tokoh gereja ortodoks, ia menemukan bahwa matahari berada dipusat jagad raya, dan bumi memiliki dua macam gerak, yaitu perputaran sehari-hari pada porosnya dan gerak tahunan mengelilingi matahari, Teorinya  ini  disebut  Heliosentrisme, dimana matahari adalah pusat jagad raya, bukan bumi sebagaimana yang dikemukakan oleh Ptolomeus yang diperkuat gereja. Teori Ptolomeus ini disebut Geosentrisme yang mempertahankan bumi sebagai pusat jagat raya. (Rizal: 2002)
Nicolaus Copernicus wafat di Frombork pada 24 Mei 1543 pada usia 70 tahun. Untuk mengenang jasa-jasa Nicolaus Copernicus didirikan monumen peringatan dikota Warsawa, Polandia yang berupa patung Nicolaus Copernicus yang dipahat oleh seniman Bertel Thorvaldsen. Selain itu nama Nicolaus Copernicus juga diabadikan sebagai nama sebuah universitas di Torun tempat kelahiran Nicolaus Copernicus, yaitu Universitas Nicolaus Copernicus (Isna, 2012).
2)      Ajaran
Ajaran dari Nicolaus Copernicus yaitu Rasionalisme. Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes penge-tahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan di peroleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika. Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme. (Anonim, 2013).
Rasionalisme dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk meng-kritik ajaran agama, rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme, rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang atau bersumber dari penemuan akal. (Anonim, 2013).
3)      Karya Kefilsafatan
Ia sering disebut sebagai Founder of  Astronomy. Ia mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan bumi mempunyai dua macam gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari. Teori itu disebut heliocentric menggeser teori Ptolemaic. Ini adalah perkembangan besar, tetapi yang lebih penting adalah metode yang dipakai Copernicus, yaitu metode mencakup penelitian terhadap benda-benda langit dan kalkulasi matematik dari pergerakan benda-benda tersebut, (Harold, 1984: 258).
c.       Francis Bacon (1561-1626)
1)      Riwayat Hidup
Francis Bacon lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Januari 1561. Francis Bacon adalah seorang filosof dan politikus Inggris. Ia belajar di Cambridge University dan kemudian menduduki jabatan penting di pemerintahan serta pernah terpilih menjadi anggota parlemen. Ia adalah pendukung penggunaan scientific methods, ia berpendapat bahwa pengakuan tentang pengetahuan pada zaman dahulu kebanyakan salah, tetapi ia percaya bahwa orang dapat mengungkapkan kebenaran dengan inductive method, tetapi lebih dahulu harus membersihkan fikiran dari prasangka yang ia namakan idols (arca), (Harold, 1984: 192). Bacon telah memberi kita pernyataan yang klasik tentang kesalahan-kesalahan berpikir dalam Idols of the Mind.
Bacon menolak silogisme, sebab dipandang tanpa arti dalam ilmu pengetahuan karena tidak mengajarkan kebenaran-kebenaran yang baru. Ia juga menekankan bahwa ilmu pengetahuan hanya dapat dihasilkan melalui pengamatan, eksperimen dan harus berdasarkan data-data yang tersusun. Dengan demikian Bacon dapat dipandang sebagai peletak dasar-dasar metode induksi modern dan pelopor dalam usaha sitematisasi secara logis prosedur ilmiah, (Hadiwijono, 1984: 15).
2)      Ajaran
Ajaran dari Francis Bacon yaitu Empirisme. Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Menurut Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yang diterima orang melalui persentuhan inderawi dengan dunia fakta. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang sejati. Pengetahuan haruslah dicapai dengan induksi. Jadi pemikiran Francis Bacon ini sangat bertentangan dengan pemikiran para filosof aliran rasionalis. (Anonim, 2013).
3)      Karya Kefilsafatan
Karya kefilsafatan Francis Bacon yang pertama yaitu buku yang berjudul Essays, muncul pada tahun 1597 dan sedikit demi sedikit diterbitkan lebih luas. Essays mengulas tentang mereka yang punya istri dan anak-anak yang punya resiko tidak mengenakkan di masa depan serta tentang perkawinan dan hidup membujang. (Anonim, 2015).
d.      Galileo Galilei (1564-1642)
1)      Riwayat Hidup
Galileo Galilei lahir di Pisa, Italia pada tanggal 15 Februari 1564 dan meninggal di Arceti. Galileo Galilei adalah salah seorang penemu terbesar di bidang ilmu pengetahuan. Ia menemukan bahwa sebuah peluru yang ditembakkan membuat suatu gerak parabola, bukan gerak horizontal yang kemudian berubah menjadi gerak vertikal. Ia menerima pandangan bahwa matahari adalah pusat jagad raya. Dengan teleskopnya, ia mengamati jagad raya dan menemukan bahwa bintang Bimasakti terdiri dari bintang-bintang yang banyak sekali jumlahnya dan masing-masing berdiri sendiri. Selain itu, ia juga berhasil mengamati bentuk Venus dan menemukan beberapa satelit Jupiter, (Hadiwijono, 1984: 14).
2)       Ajaran
Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes penge-tahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan di peroleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika. Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme.
Rasionalisme dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk meng-kritik ajaran agama, rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme, rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang atau bersumber dari penemuan akal.
3)      Karya Kefilsafatan
Karya kefilsafatan Galileo Galilei yaitu buku pertamanya yang berjudul “Il bilancetta” yang memuat uraian-uraian tentang percobaan Galileo selama masaih kanak-kanak di Toscana sampai masa belajarnya di Universitas Pisa. Yang menarik dari buku itu  adalah himbauan Galileo tentang bagaimana menyempurnakan gagasan-gagasan filosof besar Yunani Archimedes.  

B.     Sumbangan Filosof Gerakan Renaissance Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Pengembangan Kurikulum
a.       Sumbangan Filosof Gerakan Renaissance Terhadap Ilmu Pengetahuan
1)      Sumbangan Roger Bacon (1214-1294)
   Ia mengusulkan agar kurikulum di universitas-universitas diubah, universitas seharusnya tidak hanya mengajarkan filsafat dan teologi, akan tetapi  lebih mementingkan  pengetahuan eksakta agar tidak tertinggal dengan negara arab. Ia juga mencela cara berpikir yang spekulatif yang menghasilkan pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Karena sikap Roger Bacon yang menentang arus zaman, Bacon dijebloskan kedalam penjara selama 14 tahun. Ia baru dibebaskan kembali dua tahun sebelum meninggal. Pada umur 80 tahun ia berpendapat bahwa daging tidak akan busuk bila dibekukan. Pada pertengahan musim dingin, ketika udara sangat dingin. Bacon ingin membuktikan kebenaran teorinya. Ia keluar dari rumahnya sambil membawa ayam mati. Ayam mati itu diisinya dengan salju, karena Bacon sudah tua dan daya tubuhnya sudah lemah, ia kedinginan dan menghembuskan nafasnya yang terakhir. (Anonim, 2010).
   Roger Bacon menyatakan bahwa pada hakekatnya ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk dari pengalamnan, penyelidikan dan percobaan. Matematika merupakan dasar untuk berpikir dan merupakan kunci untuk mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan.  Roger Bacon berpendapat bahwa pengalaman (empiris) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan. (Surajiyo, 2007:85)
2)      Sumbangan Galileo Galilei (1546-1642)
     Langkah-langkah yang dilakukan Galileo untuk menanamkan pengaruh kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern karena menunjukkan hal seperti: pengamatan (obsevation), penyingkiran (elimination) segala hal segala hal yang tidak termasuk dalam perisiwa yang diamati, idealisasi, penyusunan teori secara spekulatif atas peristiwa tersebut, peramalan (prediction), pengukuran (measurement), dan percobaan (experiment) untuk menguji teori didasarkan pada ramalan matematik. Langkah-langkah ini kemudian menjadi awal dari langkah ilmuwan jaman modern mencari kebenaran yang ilmiah. (Anonim, 2013).
     Ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada zaman ranaissance. Tokoh-tokoh yang terkenal ialah Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei. Berikut cuplikan pemikiran para filsuf tersebut. Galileo dapat pula membuat sebuah teropong bintang. Dengan teropong itu ia dapat melihat beberapa peristiwa angkasa secara langsung. Yang terpenting dan terakhir ditemukannya adalah planet Jupiter yang dikelilingi oleh empat buah bulan. (Prasetyoadi, 2008).
     Galileo membagi sifat benda dalam dua golongan.Pertama, golongan yang langsung mempunyai hubungan dengan metode pemeriksaan fisik, artinya yang mempunyai sifat-sifat primer (primary qualities) seperti berat, panjang dan lain-lain sifat yang dapat diukur. Kedua, golongan yang tidak mempunyai peranan dalam proses pemeriksaan ilmiah, disebut sifat-sifat sekunder (secondary qualities), seperti sifat warna, asam, manis, dan tergantung dari pancaindera manusia (Tafsir, A. 2013).
3)      Sumbangan Francis Bacon
     Francis Bacon adalah  tokoh sejak zaman realisme yang pertama kali menerapkan metode induktif, ia berkeyakinan bahwa pendidikan masa lalu (klasik) tidak bermanfaat bagi umat manusia lagi. Apabila manusia ingin sampai pada kebenaran harus meninggalkan cara berpikir deduktif dan beralih ke induktif. Dengan cara berpikir yang analitik orang akan dapat membuka rahasia alam dan dengan terbukanya alam itu kita sebagai bagian dari alam dapat menentukan sikap dan mengatur strategi hidup. Artinya dengan terbukanya alam, kita manusia dapat belajar menyesuaikan atau memanfaatkan alam dari hidup dan kehidupan manusia. (Ahnafi, 2010).
4)      Sumbangan Nicolaus Copernicus
     Mengemukakan teori bahawa matahari merupakan pusat semesta dan bumi beredar mengelilingi matahari.  Dalam peredaran ini bumi berpusing pada paksinya.  Teori Copernicus dikenali heliosentrik yang bertentangan teori geosentrik yang dikemukakan oileh Ptolemy.  Dengan teori ini, pendapat lama yang didasarkan Ptolemy telah ditolak.  Walaupun teori ini diharamkan oleh pihak Gereja tetapi idea Copernicus kian menggalakkan kajian heliosentrik di kalangan ahli astronomi seperti Tycho Brahe, Johanes, Repler dan Galileo. (Anonim, 2014).

b.      Sumbangan Filosof Gerakan Renaissance Terhadap Pengembangan Kurikulum
1)      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran sesuai dengan semangat gerakan renaisanas mengelompokan kemampuan peserta didik menguasai ilmu-ilmu eksak (Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Dan Astronomi) sebagai ilmu dasar  terbukanya teknologi.
Ilmu-ilmu eksak tersebut masih digunakan sampai saat ini diberbagai jenjang pendidikan mulai dai SD, SMP, SMA sampai dengan perguruan tinggi.  
2)      Kurikulum Yang Dikembangkan
Kurikulum yang di kembangkan renaissaance ialah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung abad kegelapan sampai muncul abad modern. Perkembangan ini terutama sekali dalam bidang seni lukis dan sastra. Akan tetapi, diantara perkembangan itu terjadi juga perkembangan dalam bidang filsafat. Perkembangan ilmu telah melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan statistika, pharmakologi, geofisika, geomophologi, palaentologi, arkeologi, dan sosiologi. Renaissance telah menyebabkan manusia mengenal kembali dirinya, menemukan dunia. Akibat dari sini ialah munculnya penelitian-penelitian empiris yang lebih giat, (Hadiwijono, 1993).
Berkembangnya penelitian empiris merupakan salah satu ciri renaissance. oleh karena itu, ciri selanjutnya adalah munculnya sains. Di dalam bidang filsafat, zaman ini tidak menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Perkembangan sains itu dipacu lebih cepat setelah Descartes berhasil mengumumkan rasionalismenya. Sejak itu dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu sejak permulaan Renaissance, sebenarnya individualisme dan humanisme telah dicanangkan. Descartes memperkuat idea-idea ini. Humanisme dan individualisme adalah merupakan ciri renaissance yang penting. Humanisme adalah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya. Ini suatu pandangan yang tidak menyenangkan orang-orang yang beragama, (Tafsir, 2010:126).

3)      Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada zaman renaisans salah satunya adalah model pembelajaran discovery dan inquiri.
Discovery ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian pembelajaran discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. (Herdy, 2010).
Pembelajaran  inkuiri  menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pembelajaran ini sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”. (Akhmadsudrajat, 2011).

4)      Hasil Belajar Siswa
Implementasi hasil belajar zaman renaisans mengembangkan kemampuan siswa menguasai metode ilmiah (riset). Dengan jalan penelitian ilmiah, maka terbuka ilmu-ilmu empiris seperti kimia, fisika, biologi, astronomi, geografi, dan yang berkontribusi terhadap kemampun sains dan teknologi yang dapat dirasakan hasilnya samapai saat ini.

C.     Keunggulan Dan Kekurangan Gerakan Renaisans
1.      Keunggulan Gerakan Renaisans Bagi Kehidupan Masa Kini
Adapun keunggulan atau dampak positif dari gerakan Renaisans menurut  Fityan (2012)  adalah sebagai berikut:
a.       Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain yang mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya, misalnya ilmu sosial, ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti Ilmu Alam.
b.      Kebangunan kembali dari peradaban, Zaman ini membongkar hasil peradaban Yunani Romawi.
c.       Renaisance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
d.      Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
e.       Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa, antara lain tokoh perubahan terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan.
f.       Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.
g.       Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi.
h.      Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
i.        Melahirkan ahli matematika seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematika dalam ketenteraan yaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.
j.        Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

2.      Kekurangan Gerakan Renaisans Bagi Kehidupan Masa Kini
Selain membahas kelebihan diatas dan Adapun kekurangan atau dampak negatif dari gerakan Renaisans menurut Fityan (2012) adalah sebagai berikut:
a.    Eropa pada periode ini benar-benar mendapat ancaman dari orang-orang Arab. Pada Khalifah Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu gerbang konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal total.
b.    Munculnya suatu isu yang disebut kontroversi ikonoklastik yang berisi bahwa apakah imajinasi–imajinasi  tentang Tuhan  Kristus dan Sang  Perawan  Maria serta orang-orang suci  baik dalam bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak. Kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan bebas dari organisasi politik.
c.    Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral.  Hal ini dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia renaisans merupakan manusia yang tidak mempunyai pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga manusia mengalami krisis akhlak seperti mabuk-mabukan. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan borjuis tetapi juga dikalangan pendeta.
d.    Dengan semakin kuatnya Renaissance berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sendiri.
e.    Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota Konstantinopel dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453.  Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Italia. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
f.     Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.

D.     Rangkuman dan Tugas
1.      Rangkuman
a.       Renaisans adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan.yang turut ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran.
b.      Gerakan Renaisans merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman sekarang.
c.       Pada zaman ini pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan mempengaruhi bentuk pemikiran manusia pada zaman mendatang. Faham-faham itu meliputi rasionalisme, empirisme, idealisme, materealisme, dan posotivisme.
d.      Renaisans muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.
e.       Humanisme memiliki ungkapan manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia di anggap kurang di hargai sebagai manusia.
f.       Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan.
g.      Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal.
h.      Materialisme merupakan paham yang di pelopori oleh Lamettrie (1709-1751). Bagi dia manusia tak lain dari mesin begitu pula halnya dengan binatang, sehingga tak ada bedanya antara manusia dengan binatang.
i.        Beberapa karya besar dari para tokoh filosofi gerakan renaisans diantaranya Nicolaus Copernicus dengan karyanya mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan bumi mempunyai dua macam gerak. Galilleo adalah seorang penemu peluru yang ditembakkan membuat suatu gerak parabola.
j.        Kurikulum yang di kembangkan Renaissaance ialah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung abad kegelapan sampai muncul abad modern.

2.      Tugas
a.       Deskripsikan menurut anda mengenai pengertian gerakan renaisans secra detail?
b.      Pada zaman gerakan renaisans terdapat beberapa ajaran. Sebutkan beberapa ajaran tersebut dan contoh penerapanya dalam kehidupan saat ini?
c.       Tokoh-tokoh gerakan Renaisans terdiri dari Francis Bacon, Roger Bacon, Galileo Galilei, dan Nicolas Copernicus. Jelaskan karya kefilsafatan yang dihasilkannya?
d.      Bagaimana kurikulum yang dikembangkan zaman renaisans?
e.       Bagaimana gambaran pada saat zaman renaisans Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M?
f.       Pada masa renaisans berkembang bentuk pemikiran manusia yang baru muncul beberapa paham atau ajaran baru. Sebutkan dan jelaskan masing-masing paham atau ajaran tersebut dan carilah letak perbedaan masing-masing ajaran tersebut?
g.      Jelaskan beberpa factor yang melatarbelakangi terjadinya gerakan renaisans?
h.      Sebutkan ajaran-ajaran yang dianut oleh tokoh-tokoh gerakan Renaisans?
i.        Bagaimana tinjauan gerakan renaissance terhadap ilmu Pengetahuan dan pengembangan kurikulum?
j.        Sebutkan keunggulan dan kekurangan gerakan renaisans bagi kehidupan masa kini?

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. (2011). Filsafat Umum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hadiwijono, H. (1984). Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius.
Hadiwijono, H. (1993)Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Cet. IX; Yogyakarta: Kanisius.
Harold H, T. (1984). Living in Philosophy. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Madkour, I. (2004). Aliran dan Teori Filsafat islam. Yogyakarta: Kanisius.
Mustansyir, R dan Munir, M. (2009). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rizal. (1996). Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Surajiyo. (2007). Filsafat Ilmu dan Perkembangannya Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Tafsir, A. (2007). Filsafat Ilmu. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tafsir, A. (2013). Filsafat Umum Akal dan Hati. Bandung: Rosdakarya.
Yatim, B. (2010). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Anonim. (2015).  Gerakan Renaisans.  [On line]. Tersedia: http://reizacullen777. blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 13 Februari 2016 
Anonim. (2014). Makalah Renaisans.  [On line ]. Tersedia:  https://www.academia.edu.  Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Anonim. (2013). Tokoh Renaissance. [On line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Anonim. (2013). Tokoh Renaissance. [On line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/ (14/04/2014. 21:28 WIB)
Anonim. (2013)Abad Renaissance. [On line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Anonim. (2013). Biografi Galileo Galilei Ilmuwan. http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/10/.html. (28 Februari 2016).
Anonim. (2012).  Kristologi Zaman Renaissance. [On line]. Tersedia: http://Blogspot.com/ html. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Anonim, (2012). Model Pembelajaran. [On line]. Tersedia: http://modelpembelajarankooperatif. blogspot.co.id//inkuiri.html. Diakses tanggal 14 Maret 2016. 
Anonim. (2010). Mengenal Posmodernisme. [Online]. Tersedia: http://suyadian.wordpress.com /2010/17/06/html. (18 Februari 2016).

Fityan. ( 2012). Renaissance. [On line]. Tersedia: http://uin-Malang.ac.id. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Faharudin. (2013). Sejarah Dunia Renaissance. [On line]. Tersedia: http://bangudin22.blogspot. com/html. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Herdy, (2010). Metode Pembelajaran Discovery Penemuan. [Online]. Tersedia: https:// 07.wordpress.com//05/27/. html. (13 maret 2016).

Isna. (2012). Nicolaus Copernicus Pencetus Teori. [Online]. Tersedia: http://www.kamusq.com /2012/08/.html. (16 Februari 2016).
Kenza. (2010). Filsafat Modern Renaissance. [On line]. Tersedia: http://www.blogspot.com/html. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Paturohman. (2013). Zaman Renaissance. [On line]. Tersedia: http://www.blogger.com/html. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Rachmi, Nur. (2005). Humanism Renaissance. [On line]. Tersedia: http://www.google_geocities.com/ Nurrachmi/.pdf.html. Diakses tanggal 13 Februari 2016.
Setyaningsih, Wahyu. (2011). Sejarah Renaissace. [On line]. Tersedia: http://www.kompasiana­_kompas.com/.html. Diakses tanggal 13 Februari 2016.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar