Kamis, 27 Oktober 2016

CONTOH RPP SAINTIFIK "BIOLOGI"



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan      : MA Al-Ishlah Bobos
Kelas/Semester            : X / 1 (Satu)
Mata Pelajaran            :  Biologi
Materi Pokok              :  Keanekaragaman hayati
Pertemuan Ke             :  2
Alokasi Waktu            :  1 × 45  menit

A.    Kompetensi Inti
KI 1   :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.2  Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,  gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian eanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

C.    Indikator Pembelajaran
4.2.1   Mendeskripsikan pembagian wilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia.
4.2.2   Menggali informasi dari berbagai sumber tentang usaha pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.

D.    Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
1.      Mendeskripsikan pembagian wilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia sehingga dapat mengagumi ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
2.      Menggali informasi dari berbagai sumber tentang usaha pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia sehingga dapat peduli terhadap lingkungan sekitarnya

E.     Materi Pembelajaran
1.        PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
                        Persebaran makhluk hidup di Indonesia terletak di antara zona Oriental, zona Australasia, serta zona Peralihan sehingga memiliki keunikan tersendiri.
a.       Zona Oriental (Wilayah Barat Indonesia)
            Zona Oriental meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Bali yang terdapat hutan hujan tropik yang didominasi oleh pohon dari famili Dipterocarpaceae.
            Jenis-jenis hewan pada zona ini memiliki kemiripan dengan jenis hewan di Benua Asia yang terdiri atas banyak species Mamalia berukuran besar seperti gajah, banteng, badak, dan harimau dan terdapat berbagai jenis kera seperti orang utan, bekantan, tarsius, dan loris hantu.
b.      Zona Australasia (Wilayah Timur Indonesia)
            Zona Australasia meliputi wilayah timur Indonesia, yaitu Maluku dan Papua. Pada zona ini terdapat hutan dengan pohon-pohon yang rendah dan berada di daerah datar seperti matoa dan Ficus (famili beringin).
            Jenis-jenis hewannya memiliki kemiripan dengan jenis hewan di Benua Australia, terdiri atas Mamalia berukuran kecil atau hewan berkantung seperti kuskus, bandicot, oposum, dan kanguru jenis berkantung dan musang berkantung di Maluku bagian timur dan Irian Jaya.
c.       Zona Peralihan (Wilayah Tengah Indonesia)
            Zona peralihan merupakan wilayah yang terdapat keanekaragaman hayati berasal dari zona Oriental dan zona Australasia. Zona ini meliputi wilayah tengah Indonesia, yaitu Sulawesi dan Nusa Tenggara. Pada wilayah ini terdapat pohon eukaliptus dan hewan oposum yang lebih mirip dengan tumbuhan dan hewan dari zona Australasia.
            Selain itu, di Indonesia bagian tengah terdapat hewan khas Indonesia, misalnya anoa (mirip lembu dan hidup liar) di Sulawesi, babirusa dengan taring panjang dan melengkung terdapat di Sulawesi dan Maluku bagian barat, biawak komodo sisa fauna purba di Pulau Komodo, burung maleo yang sangat langka terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe.

2.      UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
            Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana. Beberapa usaha penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman makhluk hidup sebagai berikut:
a.      Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
b.      Peremajaan tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
c.      Penangkapan musiman yang dilakukan pada saat populasi hewan paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang biak.
d.      Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan dan hewan langka seperti suaka margasatwa dan taman nasional. Tempat-tempat tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah terancam punah.

Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Konservasi dibagi dua macam, yaitu:
a.       In Situ
          In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya memelihara ikan yang terdapat di suatu danau yang dilakukan di danau tersebut, tidak dibawa ke danau lain atau sungai. Ini dilakukan agar lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional.
b.      Ex Situ
          Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli, namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Jika berhasil dikembangbiakan, sering kali organisme tersebut dikembalikan ke habitat aslinya. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, jalak Bali dilepaskan ke habitat aslinya di Bali. Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way Kambas, Lampung.

F.     Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan       : Saintifik Approach
2.      Model               : Coopertive Learning
3.      Strategi             : Kotak Ajaib, Numbered Head Together
4.      Metode             : Cerama, Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi

G.    Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.      Media                           : Bahan Ajar, Peta Konsep, Whiteboard, Spidol, Penghapus.
2.      Alat                              : Power Point
3.      Sumber pembelajaran   : Dyah, A. 2009. Biologi 1 SMA/MA. Jakarta: ESIS.
                                       Pratiwi, D.A. 2009. Biologi 1 SMA/MA. Jakarta: Penerbit                                         Erlangga.

H.    Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi waktu
Guru
Siswa
Pendahuluan
Orientasi
1.      Guru mengucapkan
salam pembuka

2.      Guru memeriksa
kehadiran siswa

3.      Guru mengajak siswa
untuk berdo’a bersama


Apersepsi
Guru menanyakan kepada
siswa mengenai
macam-macam makhluk hidup yang ada disekeliling kita.

1.      Kalian tahu tidak Gajah itu berasal dari mana? Burung Cendrawasih
berasal dari mana?

2.      Ketika makhluk hidup
itu punah, apa yang
kalian lakukan?



Motivasi
1.      Guru memberikan
gambaran manfaat
tentang mempelajari
materi usaha pelestarian keanekaragaman hayati

Pemberian Acuan
1.      Guru memberikan penjelasan mengenai cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

Orientasi
1.      Siswa menjawab
salam yang diucapkan guru
2.      Siswa menyebutkan
temannya yang tidak
hadir
3.      Siswa berdo’a
bersama-sama dengan guru

Apersepsi
Siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan guru
mengenai macam-macam
makhluk hidup yang ada
disekeliling kita.
1.      Gajah berasal dari
Sumatera,
Kalimantan.
Burung Cendrawasih
berasal dari Papua.
2.      Ketika makhluk itu
punah, kita melakukan
upaya untuk menjaga
keanekaragaman hayati

Motivasi
1.      Siswa mendengarkan
motivasi yang
diberikan oleh guru



Pemberian Acuan
1.      Siswa menerima
penjelasan guru
mengenai cakupan
materi dan  tujuan
pembelajaran yang
harus dicapai.

5 menit
Inti
Mengamati dan Stimulation
(Pemberian rangsangan):
1.      Guru menyuruh siswa
untuk menggambar peta
Indonesia di papan tulis
2.      Guru menjelaskan
secara singkat materi
tentang keanekaragaman
hayati dengan
menggunakan peta
konsep
3.      Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok
4.      Guru memerintahkan
siswa untuk berhitung
pada setiap
kelompoknya.

Menanya:
1.      Guru memberikan
bahan ajar yang
berisikan pertanyaan
pada setiap
kelompoknya.








Eksperimen / Eksplorasi:
1.      Guru memerintahkan
siswa untuk mencatat
hasil diskusi
kelompoknya dalam
kertas selembar.

Mengasosiasi:
1.      Guru memanggil salah satu nomor dari
masing–masing anggota kelompoknya.




Mengkomunikasikan:
1.      Guru menyuruh siswa
untuk menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari dengan
menggunakan
permainan yang
bernama “kotak ajaib”
2.      Guru menyuruh siswa
untuk maju kedepan
dari tiap perwakilan
kelompoknya.
3.      Guru menyampaikan
petunjuk untuk
melakukan permainan
“kotak ajaib” yaitu
dengan cara siswa yang
dalam perwakilan
kelompoknya berebut
kedalam kotak yang
telah disediakan.

Mengamati dan Stimulation (Pemberian rangsangan):
1.      Siswa menggambar
peta Indonesia di
papan tulis
2.      Siswa mengamati peta
konsep yang
dijelaskan oleh guru




3.      Siswa berkumpul
dalam 2 kelompok
4.      Siswa berhitung
dalam setiap
kelompoknya


Menanya:
1.      Siswa mendiskusikan
bahan ajar tersebut
untuk mencari
jawaban dan
menjawab pertanyaan
yang terdapat didalam bahan ajar tersebut.
2.      Siswa melakukan
tanya jawab dalam
kelompoknya untuk
menyelesaikan hasil
diskusinya.

Eksperimen / Eksplorasi:
1.      Siswa mencatat
hasil diskusi
kelompoknya dalam
kertas selembar.


Mengasosiasi:
1.      Siswa yang
mendapatkan nomor
yang disebutkan oleh
guru maju untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompoknya.

Mengkomunikasikan:
1.      Siswa menyimpulkan
materi yang dipelajari
dengan melakukan
permainan “kotak
ajaib”


2.      Perwakilan siswa dari
kelompoknya yang
terdiri dari satu orang berdiri didepan kelas.
3.      Siswa yang tidak
masuk kedalam kotak harus memberikan
kesimpulan dari
materi yang sudah
dipelajari.
35 menit
Penutup
1.      Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
megenai materi yang
belum dimengerti
2.      Guru memberikan
evaluasi kepada siswa
melalui soal yang
diberikan
3.      Guru menginformasikan
materi yang akan
dipelajari minggu
selanjutnya
dan menutup
pembelajaran
1.      Siswa bertanya
kepada guru mengenai
materi yang belum
dimengerti

2.      Siswa melakukan
evaluasi dengan
mengerjakan
soal yang diberikan
oleh guru
3.      Siswa mempelajari
dan mempersiapkan
materi yang akan
diajarkan minggu
selanjutnya
5 menit

I.       Evaluasi  
1.      Kognitif
2.      Afektif
3.      psikomotorik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar