ACARA PRAKTIKUM 1
PINOPHYTA
(CYCADOPSIDA,
CONIFEROPSIDA, & GNETOPSIDA)
I.
TUJUAN
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divivsi
Pinophyta.
2. Membedakan ciri-ciri tumbuhan pada kelas-kelas yang termasuk
dalam Divisi Pinophyta.
II.
LANDASAN TEORI
Pinophyta merupakan
kelompok tumbuhan yang mempunyai kekhasan bijinya yang tidak tertutup. Berbeda
dengan Magnoliopyta, tumbuhan yang termasuk ke dalam Pinophyta bijinya tidak
tumbuh di jaringan bakal buah. Pada saat terjadi fertilisasi, serbuk sari dari
strobilus jantan akan berkecambah pada ovul yang terbuka dan selanjutnya akan
menembus jaringan ovul.
Pada Magnoliophyta,
serbuk sari akan hinggap pada bagian kepala putik (sigma) dari putik (pistilum)
tempatnya berkecambah. Buluh serbuk akan menembus jaringan-jaringan lain
sebelum akhirnya memasuki jaringan ovul.
Secara khusus, Jones
& Luchsinger (1987:278) mengungkapkan perbedaan pinophyta dengan
magnoliophyta dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Fertilisasi
tunggal
2. Xilem
tidak mempunyai pembuluh trachea
3. Floem
tidak mempunyai sel pengantar
4. Gametofit
betina ada yang terdiri dari banyak sel atau nukleus
5. Gametofit
betina mempunyai arkegonium, kecuali Gnetum dan Welwitschia
6. Sebagian
besar merupakan tumbuhan berkayu.
Pinophyta mempunyai 500 atau lebih
spesies yang terdiri dari 61 genus dan 9 atau 11 famili.
Divisi Pinophytadi
daerah tropis ada tiga kelas, yaitu Cucadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida.
Sedangkan Ginkopsida ditemukan di daerah subtropis. Cycadopsida diwakili oeh
ordo Cycadales, familinya Cycadaceae dan Zamiaceae. Coniferopsida dengan
ordonya Coniferales dengan beberapa famili yaitu Pinaceae, Araucariceae, dan
Cupresaceae. Gnetopsida diwakili oleh Gnetales, Effedraceae, dan Welwitsiaceae.
Tumbuhan yang masuk ke
dalam pinophyta mempunyai peran penting secara ekonomi, menarik secara biologi,
dan familier diantara semua tumbuhan. Kelompok tumbuhan pinophyta banyak yang
dimanfaatkan kayunya, sebagai tanaman hias, sebagai sumber makanan dan pengobatan.
Selain itu, tumbuhan-tumbuhan ini juga berperan dalam pengendalian erosi,
melindungi dari abrasi, hutan rekreasi, dan meruakan tumbuhan kayu pertama
dalam suksesi kedua. Para ahli biologi tertarik dengan ttumbuhan pinophyta
tersebut karena tumbuhan ini mempunyai keragaman bentuk dan struktur, pola
distribusinya dari dulu sampai sekarang, dan fosilnya relativ lengkap
terdokumentasikan.
III.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat:
1. Luv
2. Silet
/ Cutter
3. Alat
Tulis
B.
Bahan:
1. Family
Cycadaceae : Cycas rumphii (Pakis Haji)
2. Famili
Pinaceae : Pinus
merkusii (Pinus)
3. Famiy
Gnetaceae : Gnetum gnemon (Melinjo)
IV.
PROSEDUR KERJA
1. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.
2. Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan
bentuk/segi penampang melinttangnya diperhatikan dan diamati.
3. Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepi
daunnya di amati.
4. Reproduksinya diamati dan dibandingkan, yaitu: letak dan bentuk
strobilus ketiga tumbuhan tersebut.
5. Letak dan bentuk makrosporofil dan mikrosporofil ketiga tumbuhan
tersebut diamati dan dibandingkan.
6. Bagian-bagian tumbuhan digambar, yaitu: percabangan tumbuhan,
strobilus jantan dan betina, makrosporofil dan mikrosporofil dan diberi nama bagian-bagian
tumbuhan tersebut.
V.
HASIL PENGAMATAN
VI.
PEMBAHASAN
Berdasarkan teori,
Divisi Pinophyta memiliki biji yang terbuka. Biji tersebut merupakan alat
kelamin tumbuhan yang di dalamnya memiliki sel kelamin. Jika pada Magnoliophyta
tersimpan dalam bakal biji pada bunga, sedangkan pada Pinopyta berupa
strobilus. Spesimen yang diamati pada praktikum botani phanerogamae dari divisi
pinophyta yaitu Cycas rumphii (pakis haji), Gnetum
gnemon(melinjo), dan Pinus merkusii (pinus). Pada setiap
spesimen tersebut, bagian yang diamati yaitu meliputi ciri-ciri umum dari
batang, daun, strobilus, mikrosporofil, makrosporofil, hingga distribusi seks
dari setiap spesimen tersebut. Masing-masing spesimen yang telah diamati
ternyata memiliki kekhasan tersendiri.
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Pinophyta
Classis :
Cycadopsida
Ordo :
Cycadales
Family :
Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas
rumphii
Cycas rumphii dilihat berdasarkan
batangnya pada saat melihat tanamannya langsung ketika mengambil strobilus,
terlihat memiliki habitus pohon dan terlihat berjenis monopodial karena sumbu
utama batang dari bawah hingga atas terlihat jelas. Kemudian segi penampangnya
terlihat bulat. Sedangkan bagian daun, strobilus, hingga makrosporofil dan
mikrosporofilnya diambil dan diamati lebih lanjut di laboratorium.
Daun Cycas rumphii terlihat berjenis
daun majemuk. Kemudian pada pertulangan daunnya terlihat sejajar. Daun Cycas
rumphii pada bagian tepinya terlihat rata dengan bentuknya yang
memanjang dan filotaksisnya roset.
Cycas rumphii yang diamati
berjenis kelamin betina, karena berdasarkan teori pada gambar yang ada di buku,
memperlihatkan bahwa strobilus yang bentuk jungnya runcing dengan sisi kanan
dan kiri berlekuk seperti keris dan memiliki bulatan-bulatan pada ketiak
lekukan tersebut merupakan jenis betina, atau perletakan tersebut disebut juga
aksilar. Makrosporofil pada Cycas rumphii terdapat pada
bulatan-bulatan hijau dibagian strobilus. Jumlah makrosporofil yang di amati
tersebut terdapat sebanyak tujuh buah. Sedangkan strobilus jantan berdasarkan
teori terdapat pada bagian terminal (ujung), namun pada kelompok satu tidak
mengamati strobilus jantan secara langsung karena tidak adanya ketersediaan
spesimen Cycas rumphii jantan. Namun dapat diketahui secara
teori, Cycas rumphii jantan terdapat di tengah tumbuhan
tersebut dan bentuknya seperti kerucut. Meskipun begitu, dapat diambil
kesimpulan bahwa distribusi seks Cycas rumphii adalah
dioecious karena pada saat pengambilan strobilus pada satu tumbuhan hanya
ditemukan strobilus berjenis betina saja. Sedangkan pada jantan terdapat pada
tumbuhan yang lain, atau bisa dikatakan bahwa dalam satu tumbuhan hanya
memiliki salah satu jenis kelamin saja. Berikut ini gambar strobilus Cycas
rumphii betina:
Spesimen yang diamat
setelah Cycas rumphii ialah Gnetum gnemon atau
biasa dikenal dengan nama lokal Melinjo. Gnetum gnemon tergolong
ke dalam kelas gnetopsida, berikut ini merupakan klasifikasinya:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Pinophyta
Classis :
Gnetopsida
Ordo :
Gnetales
Family :
Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies
: Gnetum gnemon
Gnetum gnemon memiliki beberapa persamaan dengan Cycas rumphii, yaitu
diantaranya dalam aspek habitus, segi penampang batang, dan distribusi seksnya.
Kedua tumbuhan tersebut sama-sama berjenis pohon pada habitusnya, segi
penampangnya sama-sama berbentuk bulat dan distribusi seksnya
sama-sama dioecious, yaitu dalam satu tumbuhan hanya terdapat salah
satu jenis kelamin saja. Pada satu pohon Gnetum gnemon hanya
terdapat strobilus jantannya saja, sedangkan strobilus betina terdapat pada
tumbuhan yang berbeda. StrobilusGnetum gnemon baik jantan maupun
betina, sama-sama terlihat terletak pada sisi ketiak (aksilar). Begitupun
dengan mikrosporofil pada jantan dan makrosporofil pada betina, keduanya
terdapat di dalam strobilus yang jumlahnya banyak.
Gnetum gnemon dengan Cycas
rumphii selain memiliki persamaan, namun banyak sekali perbedaan yang
dimiliki antara kedua tumbuhan tersebut, baik dari segi filotaksis daun,
pertulangan daun, batang, hingga bentuk dari strobilus. Oleh karena itulah,
perbedaan-perbedaan tersebut menjadikan kedua tumbuhan ini tergolong dalam
kelas yang berbeda.
Gnetum gnemon pada habitus batangnya terlihat berjebis pohon karena keras dan
berkayu. Gnetum gnemon sumbu batangnya dari pangkal hingga
ujung tidak terlihat jelas, maka jenis batang yang seperti ini disebut
simpodial.
Filotaksis daun Gnetum
gnemon terlihat berhadapan. Daun ini terlihat tunggal dan pada
pertulangan daunnya terlihat menyirip, seperti sirip ikan. Tepi daunGnetum
gnemon terlihat rata.
Bentuk strobilusn
Gnetum gnemon jantan dengan betina sangat berbeda. Pada betina, terlihat
membulat besar dan berbentuk lonjong. Strobilus betina inilah biasanya
dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan dapat diolah sebagai makanan ringan
berupa emping melinjo yang biasa dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan
pada jantan, strobilusnya berbentik bulatan kecil dan melingkari sumbu utama
dari strobilus. Berbeda dengan strobilus betina, pada strobilus jantan tidak
bisa dimanfaatkan untuk dibuat jenis makanan emping melinjo, namun dapat
dimanfaatkan sebagai tambahan pelengkap pada sayur asam. Berikut ini adalah
bentuk strobilus jantan dari Gnetum gnemon:
Spesies pinophyta yang
terakhir di amati adalah Pinus merkusii atau yang dikenal
dengan nama lokal Pinus. Pinus merkusii sekilas mirip seperti
cemara, namaun jika dilihat lebih detail, antara keduanya memiliki perbedaan
yang sangat mencolok. Maka, spesimen yang di bawa dalam praktikum tidak boleh
sampai salah mengambil jenis spesimennya. Pada daun Pinus merkusii,
satu daun memiliki satu cabang, sehingga seperti terlihat terdapat dua jarum,
karena bentuk daunnya berbentuk jarum. Selain itu Pinus merkusii permukaan
daunnya halus dan tidak bersegmen. Sedangkan pada cemara, daunnya memang sama
seperti pinus yaitu berbentuk jarum namun pada cemara tidak bercabang. Selain
itu, pada daun cemara terlihat seperti terdapat segmen-segmen pada daunnya.
Berdasarkan
teori, Pinus merkusii termasuk ke dalam kelas yang berbeda
dengan dua spesimen yang lainnya, yaitu kelas coniferopsida. Berikut ini adalah
klasifikasi Pinus merkusii:
Kingdom
: Plantae
Divisio :
Pinophyta
Classis :
Coniferopsida
Ordo
: Pinales
Family :
Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus
merkusii
Habitus batang Pinus
merkusii terlihat sangat jelas berjenis pohon, karena berbahan kayu yang
keras. Bentuk atau segi penampang batang Pinus merkusii terlihat
bulat. Pinus merkusii dari pangkal batang hingga ujung terlihat
jelas sumbu utamanya, sehingga digolongkan ke dalam jenis monopodial.
Daun Pinus
merkusii letaknya tersebar. Daun Pinus merkusii terlihat
berjenis daun majemuk karena dalam satu daun terlihat dua helaian atau
bercabang. Tepi daunnya terlihat rata dengan pertulangan pita.
Distribusi seks Pinus
merkusii yaitu monoceous, karena dalam satu tumbuhan terdapat
strobilus jantan dan betina. Pada strobilus jantan terletak di ujung (terminal)
spiral dengan mikrosporofil yang terletak pada ujung (terminal) juga.
Mikrosporofil ini terdapat di dalam strobilus dan jumlahnya banyak. Bentuk
strobilus jantan berbentuk memanjang. Sedangkan strobilus betina terdapat di
ketiak daun (aksilar) dengan makrosporofil yang terletak di ketiak daun pula
(aksilar). Jumlah makrosporofil ini berjumlah banyak. Bentuk strobilus betina
lebih membulat dan terdapan lekukan-lekukan. Berikut ini gambar strobilus Pinus
merkusii:
I.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan dan sejalan dengan teori yang
ada, didapatkan kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Ciri-ciri divisi pinophyta berdasarkan teori ialah berbiji terbuka. Setelah
dilakukan pengamatan pada praktikum dengan menggunakan tiga spesimen yang
tergolong divisi pinophyta, ternyata memang terlihat semua bijinya terbuka.
2. Kelas-kelas yang terdapat pada pinophita memiliki kekhasan tersendiri dan
menjadi faktor pembeda antar masing-masing kelas. Kelas Cycadopsida memiliki
daun majemuk yang memanjang dengan distribusi seks dioecious. Sedangkan Kelas
Gnetopsida memiliki daun tunggal yang pertulangan daunnya menyirip dan
distribusi seksnya dioecious. Pada kelas Coniferopsida, daunnya
majemuk dengan bentuk jarum dan distribusi seksnya monoceous.
II.
Pertanyaan
1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta?
2. Jelaskan perbedaan strobilus jantan dengan strobilus betina pada Cycas
rumphii?
3. Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Pinus
merkusii ?
4. Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Gnetum gnemon?
5. Jelaskan perbedaan spesies tumbuhan yang terdapat pada kelas Cycadopsida,
Coniferopsida, dan Gnetopsida?
6. Bagaimana proses pergiliran keturunan yang terjadi pada Cycas
rumphii, Pinus merkusii, dan Gnetum gnemon?
Jelaskan dengan gambar?
Jawab:
1.
Ciri khusus tumbuhan yangtermasuk
Pinophyta ialah memiliki biji yang terbuka berupa strobilus.
2.
Strobilus jantan Cycas rumphii terdapat
di tengah dan berbentuk mengerucut. Sedangkan pada betina berlekuk-lekuk pada
sisinya seperti keris dengan bulatan hijau besar pada ketiak sisi tersebut.
3.
Strobilus Pinus merkusii jantan
memanjang dan ramping. Sedangkan betina lebih besar agak membulat, oval, dan
memiliki lekukan-lekukan.
4.
Strobilus Gnetum gnemon jantan
yaitu memiliki bulatan kecil dan mengelilingi subu strobilus. Sedangkan pada
betina lebih besar dan berbentuk lonjong.
5.
Perbedaannya yaitu pada Cycadopsida
memiliki daun majemuk, batangnya berjenis Monopodial dan distribusi seksnya
dioecious. Sedangkan pada Coniferopsida, memiliki daun majemuk berbentuk jarum
dengan batangnya berjenis monopodial dan distribusi seksnya monoceous. Kemudian
pada Gnetopsida, daunnya tunggal bertulang daun menyirip, termsauk kedalam
simpodial dan distribusi seksnya dioecious.
Pergiliran keturunan
antara ketiga tumbuahn tersebut jelas. Terdiri dari dua fase, yaitu sporofit
dan gametofit. Pada tumbuhan yang menghasilkan strobilus, tumbuhan tersebut
berarti sedang dalam fase sporofit. Sedangkan ketika tidak ditemukan strobilus,
maka fase yang sedang terjadi ialah fase gametofit. Pada saat terjadi
fertilisasi, serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada ovul yang
terbuka dan selanjutnya akan menembus jaringan ovul. Berikut ini adal gambar
pergiliran keturunannya:
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A Neil.
2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W.
1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep.
2013. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN
Syekh Nurjati.
Sudarsono, dkk.
2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM
Press.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Tjitrosoepomo,
gembong. 2010. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=432 (Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul 20.00
WIB)
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1004 (Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul 20.05
WIB)
http://www.plantamor.com/index.php?plant=633 (Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul 20.15
WIB)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar